Thursday 14 March 2013

Si Kakek Macho "Citayam Traditional Boxer Legend"

Assalamu'alaikum warahamtullahi wabarakatuh

Hampir membususk ini blog gegara si empunya tidak kunjung menulis postingan. (habis bagaimana dong kalau mood lagi ngga bagus, menulis pun tidak enak rasanya dan terasa berat sekali). Mau eksis lagi ahhh !

Nih tadi pagi saya iseng-iseng modeling karakter dengan Blender, eh jadinya kayak yang ada di gambar. Awalnya saya mau ikutin tutorial gitu, eh malah ngga mirip, yauda saya acak-acak aja dan bentuk sejadinya.

Karakter ini saya namakan Si Kakek Macho


Mau tahu cerita tentang sejarah Si Kakek Macho? Cekidot!!!

~Si Kakek Macho~
Citayam Traditional Boxer Legend

Kakek Macho, di daerah Citayam dia dipanggil seperti itu, saya pun tidak tahu persis siapa nama aslinya tersebut karena sampai saat ini saya sendiri belum pernah bertemu dengan si kakek tersebut. Profesinya hanya seorang pemecah batu. Otot dan kekuatan yang dia miliki terbentuk dengan sendirinya tanpa fitness (karena pada zaman si kakek masih muda di daerah sini belum ada gym dan yang sejenisnya). Ia terlatih karena sehari-hari ia membawa palu besar yang digunakan untuk memecahkan batu sungai. Ia sangat ramah kepada siapapun yang ada di disekitarnya, bahkan dengan orang yang baru dikenal.

Ketika masih muda konon ia adalah atlet tinju tarkam (antar kampung) yang sempat memiliki mimpi untuk memukul KO petinju dunia sekelas Muhamad Ali dan Mike Tyson. Hebatnya lagi, ia memiliki pukulan andalan yang masyarakat sekitar menyebutnya "Pukulan Halilintar" (tidak pakai membahana badai). Sebutan pukulan halilintar berawal ketika si kakek yang disetiap pertandingan selalu mengeluarkan pukulan andalannya ketika sepersekian detik ronde 12 akan segera habis, ia memukul lawannya dan lawannya itu langsung KO, sejak saat itu munculah sebutan "Pukulan Halilintar". 

Awalnya pendukungnya hanya dari kalangan keluarganya, yakni ayahnya, ibunya dan saudara perempuannya. Ketika adik perempuannya selalu meneriakkan "Ayo kak, keluarkan Pukulan Halilintarnya !", sejak terkenal Pukulan Halilintarnya itu lah pendukungnya mulai bertambah banyak, sayangnya pada zamannya belum ada fans page dan twitter jadi ia tidak bisa seeksis petinju-petinju saat ini. Teriakan Pukulan Halilintar selalu muncul di setiap pertandingan berikutnya dari tribun penonton selalu terdengar saat detik-detik akhir ronde 12.  

Hingga pada suatu hari bakat si kakek sempat terendus oleh salah seorang promotor tinju dunia, namun tidak sampai beberapa hari berikutnya, si promotor tersebut hilang bak ditelan bumi. Ketika dunia tinju diramaikan dengan nama sekelas Muhamad Ali dan Mike Tyson, dunia sebenarnya sangat rugi tidak sempat menyaksikan atau bahkan sekedar mendengar akan kehebatan Pukulan Halilintar si kakek. (maka dari itu saya ceritakan disini agar dunia tahu)

Harry Potter - Golden Snitch Angry Birds -  Red Bird