Gegalauan di Senin Malam

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ih sepi banget sih ini blog, ngga ada postingan yang baru apa? hmmmm

Oke untuk mengisi kekosongan blog ini sekaligus mencurahkan segala gundah. *hadeuh bahasanya ini random banget

Yappp, di senin malam ini yang ditemani rintik-rintik hujan ini saya akan mengangkat tema tulisannya random, serandom perasaan si empunya blog #ehhh :D

Oke, random-randomannya dimulai ...

Hmmmm, seperti ini kah kegalauan yang dirasakan oleh mahasiswa tingkat akhir?

Bingung, 

Kini saya mulai dihinggapi perasaan bingung. Bukannya saya bingung karena mikirin jodoh yang tak kunjung datang #ehhh, tetapi bingung karena memikirkan judul skripsi yang akan saya ambil nanti. Bukan nanti sih tapi beberapa bulan lagi juga sudah ketemu sama dosen pembimbing. Sampai saat ini saya belum juga menemukan judul dan materinya saya kuasai.

Iri,

Selain bingung, saya juga iri. Bukannya saya iri dengan teman-teman yang sudah memiliki pasangan a.k.a pacar yang akan dibawa ketika acara wisudaan nanti #ehhh, tetapi saya iri dengan teman-teman lain yang sudah memiliki judul bahkan sudah mulai menggarap skripsinya. Sunggung, saya iri kepada orang-orang hebat yang seperti itu (yang sudah memiliki judul bahkan sudah mulai menggarap skripsinya). Dan yang sudah memiliki pasangan #ehhh, hahaha bercanda lho.

Galau,

Selain bingung dan juga iri, saya juga kerap dihinggapi rasa galau. Bukannya saya galau karena cinta yang bertepuk sebelah tangan #ehhh, tetapi galau karena ketika berada di padang tandusnya memikirkan skripsi lalu berhembus semilir angin segar tentang adanya jalur kompre. Konon jalur kompre lebih instan dibanding jika mengambil jalur skripsi yang harus bingung-bingung menemui dosen pembimbing dan prosesnya yang bisa dibilang tidak sebentar. Ini nih ibarat kata oase ketika kita sedang berada di tengah-tengah gurun pasir dengan cuaca yang teramat panas. Tetapi tekad untuk skripsi masih membara, jadi untuk saat ini masih kuat lah imannya untuk tidak berpaling ke kompre, sayang juga kalo udah dapet SK dari jurusan untuk skripsi tapi tidak digunakan. 

Iri lagi,

Selain dari tiga hal diatas, kini ada perasaan yang sama. Ya, saya iri lagi. Kali ini saya iri kepada teman-teman kelas lain yang sudah memiliki project kelasan. Dengan adanya project kelasan seperti itu, setidaknya mereka sudah memiliki pengalaman kerja di bidang TI untuk bekal terjun ke dunia kerja nanti. Bahkan jika projectnya itu sukses mereka tidak perlu bersusah payah untuk mencari pekerjaan lagi, hanya tinggal mengembangkan saja. Sumpah, saya benar-benar iri, iri sejadi-jadinya kepada orang-orang hebat itu. Memang skill mereka itu bisa dibilang berada di atas. Ketika saya coba bicarakan untuk membuat project serupa untuk tujuan sekedar sharing dengan teman sekelas, namun hambar tanggapannya.

Penasaran,

Ya, saya masih penasaran sama yang namanya Ujian Mandiri yang ada di kampus saya, pasalnya saya [Alhamdulillah, dan semoga saja tidak merasakan kenikmatannya] belum pernah merasakannya. Selama ini saya hanya mendengar testimoni dari teman-teman saja dan saya pura-pura paham saja (ikut nyengir-nyengir, padahal mah ngga ngerti apa yang dibicarakan). Katanya sih sensasinya ruarrr biasa kalo kamu dapet hasilnya A. Dan katanya belum bisa dibilang mahasiswa gund*r kalo belum merasakannya.

Sudah,

Ya, lebih baik sudahi saja segala pikiran yang seperti ini. Saya pikir, bukan cuma saya yang merasakan hal yang seperti saya rasakan sekarang ini. Mungkin para senior juga merasakan hal seperti ini, dan terbukti mereka bisa lulus dan sekarang sudah mendapat pekerjaan.

Pelajaran yang dapat saya ambil dari perasaan yang saya rasa saat ini adalah “Kita hanya bisa berrencana, Allah memiliki kehendak. Jadi apabila ingin rencana kita sejalan dengan kehendak-Nya, ya kita tidak bisa hanya bermimpi saja dan berharap ada mukjizat yang turun dari langit. Melainkan kita harus terus bermimpi, dibarengi dengan usaha untuk mewujudkan mimpi itu, dan jangan lupa terus berdo’a. Untuk urusan rezeki, jodoh dan yang lain sebagainya sudah Allah tetapkan sebelum kita dilahirkan ke dunia, tepatnya ketika Allah meniupkan ruh kita semasa di dalam kandungan.”

Ih si Andi, tulisannya sangat teramat tidak kontras a.k.a ngga nyambung. *harap maklum ya pemirsa, namanya juga random, jadi ya isinya juga random

Sekian, terima kasih dan ...

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh